Ketika, Bercerita.
Ada hari-hari di mana aku merasa lelah akan segalanya, merasa takut untuk mengutarakan apa yang ingin aku katakan. Bisa kau katakan aku aneh sebab aku selalu tertawa terlebih dahulu sebelum bercerita. Rasanya aku tertawa karena malu mendapat respon buruk dari orang-orang di sekitarku. Rasanya cerita yang sudah aku susun rapi di otak, tertahan begitu saja saat sudah sampai di tenggorokan. Segalanya terlihat terlalu rumit untuk dijabarkan, terlalu beresiko untuk dijelaskan. Aku takut kalau-kalau aku hanya menambah beban seseorang, kalau-kalau orang yang kuanggap sebagai tempat teraman menjadi lelah dan tidak merespon. Aku takut penolakan sebab sungguh aku sudah tak sanggup untuk kembali memunguti serpihan kekuatan diriku sendiri yang lagi-lagi dibuang. Ada hari-hari di mana bungkam tak lagi menenangkan, ada masa di mana aku ingin mengeluarkan segala yang aku pendam. Tetapi pada siapa? Siapa yang benar-benar ada dan tak mengada-ada? Siapa yang bisa kupercaya? Ada hari-hari di mana