Posts

Showing posts from May, 2019

Starbucks Cik Ditiro

Kafe yang masih tergolong kafe baru di daerah Menteng, lokasinya yang ter distract  dengan kafe dan restoran hits  lain mungkin menjadi penyebab mengapa Starbucks ini hanya ramai pada waktu-waktu tertentu saja. Sampai sekarang, aku nggak habis pikir kenapa selalu dipertemukan dengan tempat-tempat seperti ini—tempat sepi yang aku temukan sendiri, tempat sepi yang hanya aku yang tahu. Waktu itu, hatiku dihujam ribuan bom saat seorang tak ku kenal menghinaku. Aku tidak marah, bahkan tidak menangis. Aku hanya diam seolah tak punya telinga untuk mendengar perkataannya. Aku baru akan lanjut menangis di rumah. Tapi entah ada angin apa yang membuatku sangat geram dengan kata-katanya dan membuatku memutuskan untuk pulang duluan tanpa pamit. Terkesan tidak sopan, tapi ya sudahlah. Aku membanting pintu mobil dengan keras sampai supirku bertanya-tanya, "Kenapa Mbak?" "Enggak apa-apa, Pak. Saya mau pulang." jawabku acuh tak acuh. Di perjalanan pulang pun hari sial it

Pasar Kue Subuh Senen

Tak banyak orang tahu tempat ini. Bagiku, tempat ini adalah tempatku untuk mengadu sepi saat banyak orang berlalu-lalang disana. Bagiku, ini tempat paling istimewa yang pernah aku kunjungi. Pasar Kue Subuh Senen. Pasar yang jaraknya kurang lebih tiga koma lima kilometer dari Menteng. Buka pukul delapan malam, tapi selalu ramai diatas pukul dua belas malam. Aku ingat, pertama kali aku kesini bermula dari percakapan sederhana setelah sholat tahajjud. "Aku bosen, ajak aku jalan-jalan," pintaku. "Kemana?" sahutnya. Ku sandarkan daguku pada bahunya. "Kemana aja, aku lagi enggak ngantuk." "Aku tahu dimana!" Pagi itu, pukul tiga pagi, aku dan dia—seperti biasa—naik Yamaha N-Max warna biru kesayangannya. Turunlah aku ke sebuah pasar. Entah pasar apa, yang aku tahu disana hanya jual berbagai macam kue. Saat pertama kali datang, kami langsung tertarik untuk membeli kue yang dijajakan oleh penjual, lalu setelah itu kami duduk di salah satu

Sebelum Akhirnya (1)

Dan sebelum terjadi, Aku menatap langit Di antara lekuk awan Yang melayang di matamu Aku ingin ada disana Lebih dari bumi dan seisinya Yang biasa kita ukir bersama