"Kira - kira nanti siapa yang pergi lebih dulu ya?" tanyanya dengan tiba tiba saat senja mulai menampakkan dirinya. "Kenapa harus ada yang pergi?" "Entah, sesuatu yang indah itu cuma sementara kan? nanti juga akan disusul oleh kesedihan. Kita ini sedang dikejar." "Dikejar? Sama siapa?" Aku kebingungan. "Dikejar sama waktu yang membawa kita dalam perpisahan," Ia menoleh dan menatapku dengan dalam, "Masih kuat berlari denganku selamanya?" "Berlari?" Aku membalas tatapannya. "Tak akan kubiarkan waktu menangkap kita, Mutiara. Akan kupastikan yang indah bisa selamanya. Kita akan selalu dua langkah lebih maju dari waktu," "Sampai kapan kita berlari dan tak menghiraukan bahwa kita hanya menunda sebuah perpisahan? Selamanya itu bukan waktu yang sebentar," "Memang. Siapa juga yang ingin denganmu hanya sebentar? Kalau ada waktu yang lebih lama dari selamanya, aku mau yang itu," ...
Comments
Post a Comment