Hidup


"Aku ingin hidup." Aku melihat ke arah langit-langit kamar, berbincang dengan diriku sendiri yang kesepian.

"Apa maksudmu? Bukankah kamu memang terbiasa jatuh beberapa kali? Bukankah kamu memang sering terkhianati beberapa kali? Bukankah kamu terbiasa menangis sendiri? Bukankah kamu memang lelah dengan hari-hari yang kau lalui? Bukankah tidak ada satupun orang yang menghargaimu? Bukankah kamu sendiri lelah dengan hidupmu?" Tanya seseorang dalam pikiranku. Aku tidak bisa berpikir dengan jernih. Tapi sesaat kemudian, aku tersenyum saat memandang wajah orang-orang yang aku sayangi.

Selama ini aku memang berlagak tak peduli dengan omongan orang. Dan kesakitan hidup telah membawaku kemari, ke titik dimana aku tak tau lagi harus berbuat apa. Aku mencoba mengasingkan diriku dari dunia luar, aku berusaha mendorong jauh jiwa-jiwa yang telah meyakinkan hatiku. Sudahlah. Aku takut terluka dan sakit lagi.

Tapi, seiring berjalannya waktu, aku telah temukan orang-orang berharga dan aku mulai belajar bagaimana menyayangi seseorang dengan baik. Hal itu memang menyenangkan dan aku ingin mencobanya lebih lama.

Baiklah, mulai sekarang...

Aku ingin hidup. Aku ingin berjuang lebih lama lagi. Aku tidak ingin kalah dengan keadaan apapun yang menekanku menjadi lemah.

Aku memang lelah, aku akui itu. Aku lemah, aku tau. Tapi aku masih ingin hidup. Aku merasa kacau, kehilangan harapan, dan trauma dengan beberapa kejadian.

Tapi Tuhan masih ingin aku hidup. Aku ingin menjadi makhluk yang berguna. Aku ingin ada untuk mereka yang menyayangiku. Aku ingin berjuang lebih lama meski aku lumpuh dari kebahagiaanku.

Aku tau masalah yang Tuhan beri padaku adalah untuk penguat. Meskipun dulu aku tidak berharap berada lama di dunia, tapi aku ingin bertahan lebih lama sekarang. Sekalipun tidak ada yang menginginkan atau mengharapkanku ada, tapi tolong biarkan aku hidup lebih lama.. Biarkan aku menghirup napas bebas ini. Biarkan aku memiliki semangat hidup seperti dulu.

Aku ingin hidup karena sekarang aku memiliki alasan di balik semua rasa sakitku. Aku ingin hidup, tolong beri aku kesempatan..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Jatuh Cintalah pada Penulis

Teruntuk Jiwa yang Rapuh

Taruhan Paling Serius