Sebelum Akhirnya (2)
Kita pada akhirnya kembali dipisahkan oleh semesta,
dengan rencananya yang tak pernah kita duga.
Kita pada akhirnya harus mampu menerima segala hal,
usai waktu yang kita ulur agar perpisahan itu tak akan terjadi.
Kita pada akhirnya sampai pada sebuah pehamaman,
yang terbentuk dari sebuah renungan selama sembilan tahun terakhir.
Kita telah sampai pada titik itu.
Titik dimana kenyataan lebih menelik untuk memecah kita yang berada dalam satu warna, satu cerita, dan satu kata.
Untuk kamu yang pernah aku sebut sebagai 'hujan', terimakasih.
Terimakasih karena aku sekarang tahu bahwa hujan mengajarkan kita untuk mengikhlaskan sebuah kehilangan.
Cinta tak selamanya harus disimpan, kadang harus dilepaskan untuk mendapat kebebasan.
Bukan. Ikhlas itu bukan merelakan. Ikhlas itu memindahkan sesuatu yang kita cintai ke tempat yang lebih baik, tempat yang bisa membuatnya bahagia.
Seperti katamu tentang hukum aksi dan reaksi. Bilamana aku merindukanmu, kamu mau merindukanku juga, kan?
Untuk kamu yang telah hadir membawa seluruh kenyamanan dan dekapan, mengusir takut dan ragu, menghilangkan resah dan sedih. Terimakasih telah memberi banyak pelajaran.
Untuk kamu yang telah datang membawa ribuan pemahaman tentang bagaimana senja mendekapku meski kau nanti pergi, tentang bagaimana hujan menemani sunyiku meski tak ada lagi suara darimu yang bersua saat aku mengadu sedih. Terimakasih telah hadir.
Aku mencintaimu.
—Mutiara
dengan rencananya yang tak pernah kita duga.
Kita pada akhirnya harus mampu menerima segala hal,
usai waktu yang kita ulur agar perpisahan itu tak akan terjadi.
Kita pada akhirnya sampai pada sebuah pehamaman,
yang terbentuk dari sebuah renungan selama sembilan tahun terakhir.
Kita telah sampai pada titik itu.
Titik dimana kenyataan lebih menelik untuk memecah kita yang berada dalam satu warna, satu cerita, dan satu kata.
Untuk kamu yang pernah aku sebut sebagai 'hujan', terimakasih.
Terimakasih karena aku sekarang tahu bahwa hujan mengajarkan kita untuk mengikhlaskan sebuah kehilangan.
Cinta tak selamanya harus disimpan, kadang harus dilepaskan untuk mendapat kebebasan.
Bukan. Ikhlas itu bukan merelakan. Ikhlas itu memindahkan sesuatu yang kita cintai ke tempat yang lebih baik, tempat yang bisa membuatnya bahagia.
Seperti katamu tentang hukum aksi dan reaksi. Bilamana aku merindukanmu, kamu mau merindukanku juga, kan?
Untuk kamu yang telah hadir membawa seluruh kenyamanan dan dekapan, mengusir takut dan ragu, menghilangkan resah dan sedih. Terimakasih telah memberi banyak pelajaran.
Untuk kamu yang telah datang membawa ribuan pemahaman tentang bagaimana senja mendekapku meski kau nanti pergi, tentang bagaimana hujan menemani sunyiku meski tak ada lagi suara darimu yang bersua saat aku mengadu sedih. Terimakasih telah hadir.
Aku mencintaimu.
—Mutiara
Comments
Post a Comment