Biruđź’™

Jujur, aku enggak suka sama warna biru.
Aku suka warna merah muda. Karena cantik.
Tapi sengaja aku tulis judulnya “Biru” karena,

Karena dia suka warna biru!

Ya, pada dasarnya memang aku bertolakbelakang dengan dia.
Tapi aku sama dia juga sama-sama suka dengar lagu “Biru” milik
Banda Neira di mobil. Bahkan sebelum lagu itu menjadi soundtrack
milik Dua Garis Biru, aku sama dia sudah lebih dulu tahu. Bahkan kami
tahu sebelum Banda Neira resmi bubar.

Semua hal sudah aku katakan padanya—pengagum biru. Namun ada satu hal
yang tak ia mengerti. Ia tak mengerti bahwa mimpi buruk ini ternyata telah
dimulai.

Ia lupa tentang mimpi buruk. Ia lupa bagaimana mimpiku saat ia berkata,
“Maaf sayang, aku harus pergi.”

Sudah kuucap semua pinta sebelum ku memejamkan mata, tapi selalu saja ia
tetap harus pergi.

Banyak yang tak ku ahli,
Begitu pula menyambutnya untuk pergi.

Katanya mimpiku akan terwujud, ia bohong!
Mimpiku tetap semu.

Comments

Popular posts from this blog

Jatuh Cintalah pada Penulis

Teruntuk Jiwa yang Rapuh

Taruhan Paling Serius